Hai sobat
muda!
3
hari lagi seluruh dunia akan merayakan “HARI KASIH SAYANG”. Semua orang khususnya
yang masih muda pasti tidak akan melewatkan perayaan ini. Mereka akan
mempersiapkan kado yang akan diberikan kepada orang yang mereka kasihi. Mereka tidak
segan untuk mengorbankan apa yang mereka miliki untuk menyenangkan orang yang
mereka cintai. Mulai dari membeli kado yang romantis, ucapan-ucapan yang romantis
dan lainnya.
Memang
tidak salah melakukan semua itu asalkan masih dalam batas-batas Firman Tuhan. Firman
Tuhan berkata, dasar dari semua hukum Tuhan adalah “KASIH” yang dalam terjemahan Inggris adalah “LOVE”. Yang perlu kita ingat adalah, bahwa yang patut kita pupuk
dalam hati ini adalah Kasih kepada Allah karena itulah yang terutama dan utama
(Matius 22:37-38). Jelas bahwa kita
harus lebih mengasihi Tuhan daripada manusia. Tapi pada kenyataannya kita jauh
lebih mengasihi manusia daripada Tuhan. Untuk kita renungkan, apakah ada
pengorbanan yang sudah kita berikan untuk Tuhan? Seminggu atau jauh sebelum
Valentine’s day datang kita pasti mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang
mulai dari kado yang akan kita berikan untuk si dia, waktu yang harus kita
habiskan untuk si dia. Bahkan kita dengan setia menunggu tepat pukul 00.00 pada
tanggal 14 Pebruari untuk mengucapkan selamat hari kasih sayang untuk si dia. Lalu,
apakah kita pernah melakukan hal yang sama untuk Tuhan? Kita mempersiapkan
waktu kita untuk Tuhan? Pernahkah kita berkata Aku mencintaimu Tuhan setiap
hari kepada Tuhan? Jawab sendiri dalam hati kita masing-masing.
Tuhan
Yesus mengatakan, kita harus terlebih dahulu mengasihi Tuhan kemudian yang
kedua kita harus mengasihi manusia seperti mengasihi diri kita sendiri (Matius 22:39). Kalau kita tahu
melakukan yang terbaik untuk manusia maka kita juga harus lebih daripada itu
untuk Tuhan. Itu yang Allah kehendaki dalam hidup ini. Jangan kita lebih
mengasihi manusia daripada Tuhan karena itu dapat membuat kita tidak layak di
hadapan Tuhan (Matius 10:37). Jelas bukan?
Kita bisa merayakan hari kasih sayang untuk membuktikan cinta kita kepada sesama
manusia, tetapi tidak mengurangi rasa cinta kita kepada Tuhan. Kita biasa memuji manusia misalkan kamu sangat cantik, aku mencintaimu lebih dari apapun, cintaku hanya untukmu dan masih banyak lagi. Tapi, pernahkah kita mengucapkan hal yang sama kepada Tuhan. Ketika kita sedang berdoa untuk menyembah Tuhan, apakah kita mau melakukannya? Pengamatan saya dalam ibadah, ketika pemimpin pujian mengajak untuk menyembah Tuhan banyak pemuda yang hanya diam saja. Bahkan mereka bercerita ketika doa dipanjatkan kepada Allah. Mereka mengganggu yang lain ketika ibadah. Sungguh cinta kepada Tuhan hanyalah di mulut saja sedangkan hatinya jauh dari Tuhan.
Karena
Kasih Tuhan yang begitu besar, Allah rela mengaruniakan anakNya yang tunggal demi keselamatan kita (Yohanes 3:16). Allah mengaruniakan
Tuhan Yesus untuk menjadi korban penebusan dosa kita. Jadi, untuk membuktikan
cintaNya Tuhan, ada pengorbanan. Apa yang harus kita lakukan untuk membuktikan
rasa cinta kita kepada Tuhan? Caranya adalah dengan melakukan firman Tuhan (Yohanes 14:15). Dengan melakukan Firman
Tuhan, kita mengorbankan segala sesuatu untuk Tuhan. Kita harus menyangkal
keinginan daging untuk melakukan kehendak Tuhan. Semua itu adalah pengorbanan
saudaraku. Melayani Tuhan juga pengorbanan untuk Tuhan. Karena dengan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan materi yang dapat kita lakukan untuk melayani Tuhan. Dengan menyadari pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita, maka kita pasti dengan tulus dan tanpa paksaan untuk memuji, menyembah dan melayani Allah.
Akhirnya,
hari Valentine dapat kita jadikan perenungan apakah kita sudah mengasihi dan
mencintai Allah atau belum. Tuhan mau kita harus lebih mengasihi DIA daripada
manusia. Sama seperti makna salib. Pernahkah kita berpikir kenapa kayu salib
yang vertikal lebih panjang daripada yang horizontal? Artinya adalah bahwa
cinta dan kasih kita kepada Allah harus lebih tinggi daripada cinta dan kasih
kita kepada manusia. Jadi, jangan pernah kita merasa terpaksa untuk melayani
Tuhan. Ketika kita menjadi singer di gereja, bermain musik di ibadah, berkhotbah
di ibadah dan apapun yang kita lakukan untuk melayani Tuhan haruslah kita
lakukan dengan penuh kerelaan bukan dengan keterpaksaan. Jadikan cinta yang
utama kita hanya kepada Allah bukan kepada manusia.
Haleluya…………..
Tuhan
Yesus memberkati.
Penulis:
Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar