Secara
manusia mungkin kemarahan yang berlebihan adalah hal yang wajar. Tanpa kita
sadari, kalau kita marah itu adalah sebuah karya iblis. Dengan berbagai cara
iblis akan membuat kita berdosa. Bagaimana cara kita melawan semuanya itu?
Efesus6:12 jelas mengatakan kepada kita bahwa musuh kita sebenarnya bukanlah manusia
yang membuat kita marah. Tetapi iblislah yang harus kita musuhi. Karena iblislah
yang mempengaruhi hati kita untuk berdosa. Iblislah yang mempengaruhi orang
lain untuk memusuhi kita. Kita tidak dapat melawan roh-roh jahat, iblis atau
apapun namanya dengan senjata manusia. Kita hanya mampu melawan iblis hanyalah
dengan perlengkapan senjata Allah.
Dengan
menggunakan perlengkapan senjata Allah kita mampu melawan tipu muslihat iblis
sehingga kita bisa menjadi sempurna seperti Tuhan. Apa saja perlengkapan
senjata Allah itu? Mari kita bahas satu persatu. Efesus 6:14, senjata pertama
yang harus kita miliki adalah berdiri tegap. Apapun persoalan yang kita hadapi,
apapun pencobaan yang menerpa hidup kita jangan pernah goyah. Jangan pernah
tinggalkan Yesus Kristus hanya untuk kebenaran dunia ini. Tetap teguh dengan
imanmu kepada Tuhan Yesus. Apapun kebenaran yang ditawarkan oleh dunia ini
jangan pernah terima. Kebenaran sejati hanyalah dari Yesus Kristus sendiri. Jangan
pernah berpikir sedikitpun untuk meninggalkan Tuhan Yesus. Banyak kasus yang
terjadi beberapa waktu terakhir ini. Banyak artis yang meninggalkan Tuhan Yesus
karena mereka tidak lagi mengimani kebenaran yang sejati ada dalam Tuhan Yesus.
Mereka ditipu oleh iblis dengan mencoba memikirkan Tuhan dengan logika mereka. Bahkan
tidak sedikit para pendeta yang meninggalkan Tuhan Yesus hanya karena mencoba
membandingkan Alkitab dengan kitab agama lain dengan logika mereka. Sekali lagi
berdirilah tegap, sekali Tuhan Yesus sampai matipun tetaplah imani Tuhan Yesus
sebagai juruselamatmu.
Yang
kedua adalah berikatpinggangkan kebenaran. Kita harus tahu bahwa kebenaran
sejati hanya terdapat pada Firman Tuhan. Selain dari Firman Tuhan hanyalah
tipuan iblis semata. Yohanes 8:44 mengatakan bahwa iblislah bapa segala dusta. Iblis
tahu bahwa kelemahan manusia adalah logikanya. Makanya iblis membuat sebuah
kebenaran melalui logika manusia. Padahal logika kita tidak mampu untuk
mengetahui seperti apa sebenarnya Tuhan pencipta langit dan bumi. Tuhan hanya
menginginkan kita supaya percaya saja. Makanya jangan pernah jadikan logikamu
sebagai kebenaran. Karena logika dapat menjadi senjata iblis untuk menyesatkan
kita.
Yang
ketiga adalah berbajuzirahkan keadilan. Baju zirah berfungsi untuk menutupi
organ vital seorang prajurit yaitu hati, jantung, paru-paru. Senjata ini
mengingatkan kita untuk berlaku adil baik kepada kawan maupun lawan kita. Jangan
karena kita dekat dengan seseorang, kita selalu membelanya walaupun orang
tersebut berbuat salah. Sebaliknya karena kita tidak menyukai seseorang, apapun
yang ia perbuat pasti selalu salah di mata kita. Jadi, tetap tunjukkan kasih
kita kepada semua orang walaupun orang tersebut memusuhi kita. Tuhan saja tetap
mengasihi kita walaupun kita masih berdosa (Roma 5:8). Tuhan Yesus saja
memerintahkan kita untuk mengasihi musuh kita (Matius 5:44). Yang kita musuhi
bukanlah orangnya tetapi perbuatan-perbuatan mereka yang melawan kebenaran
(Yudas 1:23).
Senjata
yang keempat adalah kaki yang
berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera (Efesus 6:15). Kita
sudah menerima keselamatan kekal dari Yesus Kristus, hendaknya kita juga
memberitakan keselamatan tersebut kepada semua manusia yang ada di bumi ini. Seperti
amanat agung Tuhan Yesus (Matius 28:19) supaya menjadikan semua manusia di bumi
ini menjadi murid Tuhan Yesus agar iblis tidak punya kesempatan yang banyak
untuk membawa manusia ini ke api neraka. Rasul Paulus dalam suratnya kepada
jemaat di Timotius (2 Timotius 4:2) memerintahkan supaya kita memberitakan
Firman kepada siapapun dalam keadaan apapun. Jangan karena kita dihina,
dianiaya, membuat kita tidak jadi memberitakan injil damai sejahtera. Kita harus
rela menderita dalam memberitakan injil damai sejahtera kepada semua manusia.
Senjata
yang kelima adalah perisai iman (Efesus 6:16). Perisai dapat digunakan untuk
menangkis serangan si jahat. Dengan perisai iman kita diharapkan aktif dalam
menangkal apapun tipuan yang dibuat oleh iblis. Dengan perisai iman tersebut
kita bisa tetap mempertahankan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat
kita. Kita tidak bisa menjual Tuhan Yesus Kristus dengan kebenaran yang dunia
tawarkan. Dengan perisai iman, iblis tidak mampu mengintimidasi kita supaya
menjauhi Tuhan. Iblis akan selalu memanahkan panah apinya kepada kita supaya
kita jauh dari Tuhan, tetapi dengan perisai iman kita bisa menangkal itu semua.
Dengan perisai iman kita tidak akan menjual Tuhan Yesus dengan keyakinan yang lain.
Senjata
yang keenam adalah ketopong keselamatan (Efesus 6:17). Ketopong/helm digunakan
untuk perlindungan kepala. Kalau kepala kita kena serang oleh senjata musuh,
kita pasti mati. Untuk itu ketopong keselamatan perlu kita gunakan untuk
melindungi kita dari pikiran-pikiran negatif. Iblis menyerang pikiran kita
dengan panah-panah api, sehingga kita selalu berpikir yang negatif. Selalu mencurigai
sesama kita, merancang hal-hal jahat kepada sesama. Surat Paulus kepada jemaat
di Filipi mengingatkan kita untuk selalu mengerjakan keselamatan kita (Filipi 2:12), jangan
hanya di depan orang supaya dilihat kita baik tetapi juga di saat kita tidak
diperhatikan oleh orang lain karena ada Tuhan Yesus yang melihat setiap
perbuatan kita. Kenakanlah pikiran Kristus supaya kita terhindar dari
rancangan-rancangan jahat si iblis (1 Korinstus 2:16).
Senjata
yang ketujuh adalah pedang Roh yaitu Firman Allah (Efesus 6:17). Pedang digunakan
untuk bertahan dari serangan musuh juga untuk menyerang musuh. Pedang yang kita
gunakan untuk menyerang si iblis adalah Firman Tuhan. Dengan Firman Tuhan kita
dapat melawan tipu muslihat iblis. Untuk itu hendaknya kita membaca Alkitab
setiap hari. Luangkan waktu untuk membaca Alkitab supaya kita mengetahui apa
itu kebenaran. Janganlah kita mau disesatkan, karena kebenaran hanya kita dapatkan
melalui Firman Tuhan.
Senjata
yang kedelapan adalah senjata yang terakhir yaitu “DOA” (Efesus 6:18). Doa adalah
nafas kehidupan orang Kristen. Melalui doa kita menjalin hubungan yang erat
dengan Tuhan. Melalui doa kita bisa berbincang-bincang kepada Tuhan. Berdoalah dalam
Roh dan Kebenaran, maka apapun yang kita inginkan pasti terjadi. Iblispun tidak
akan mampu memisahkan kita dari Kasih Tuhan Yesus. Jangan pernah lupa untuk
berdoa dimanapun kita berada. Karena melalui doa kita bisa melakukan mukjijat
yang luar biasa.
Kiranya
Tuhan Yesus memberikan hikmat kepada kita untuk tetap setia melakukan kebenaran
Firman Tuhan sampai Tuhan Yesus datang menjemput kita.
Haleluya………….
Tuhan
Yesus memberkati……….
Penulis:
Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar