Multicursor - Working In Background

Welcome

--- Haleluya --- --- Welcome --- --- Huanyíng --- --- Selamat Datang di Blog-nya Pemuda-pemudi dan Remaja Gereja Pentakosta Mandala Medan ---

Rabu, 08 Mei 2013

PERSEPULUHAN


Maleakhi 3:10 (Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.)

Firman Tuhan di atas masih banyak orang tidak menghiraukannya. Bukan saja jemaat biasa bahkan para pendeta dan pengerja gereja banyak yang tidak mau memberitakannya pada jemaat karena mereka juga tidak mau melakukannya. Saya akan coba membahas tentang pentingnya membawa persembahan persepuluhan itu. Kiranya Roh Kudus memberikan hikmatNYA kepada saya.


Apakah yang dimaksud dengan persepuluhan?
Persembahan persepuluhan adalah sepersepuluh dari apa yang kita dapatkan. Banyak orang menafsirkan ini dari sepersepuluh dari gaji, tapi dari bonus maupun berkat yang ia peroleh di luar gaji tidak pernah ia perhitungkan sebagai persembahan persepuluhan. Padahal yang sebenarnya adalah dari seluruh pendapatan yang ia peroleh. Kejadian 28:22 (Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.") menyatakan dengan jelas bahwa Yakub memberikan sepersepuluh dari segala sesuatu yang ia terima dari Tuhan. Bukan cuma dari pendapatan tetap yang ia terima setiap bulannya.
Jadi, siapa sajakah yang layak memberikan persembahan persepuluhan? Yang memberikan persepuluhan adalah semua orang. Asalkan dia memiliki pendapatan maka ia wajib memberikan persembahan persepuluhan. Jadi, bukan hanya orang yang bekerja saja. Anak-anak juga harus sudah dididik untuk memberikan persepuluhan sejak awal. Darimana mereka bisa memberikan persepuluhan? Anak-anak pasti diberikan uang  jajan oleh orangtuanya. Ajari mereka untuk menyisihkan sepersepuluh dari uang tersebut untuk diberikan kepada Tuhan melalui persembahan persepuluhan.

Persembahan persepuluhan harus kita berikan kepada Tuhan. Dalam Ulangan 14:22 ("Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.) jelas dikatakan bahwa persepuluhan harus kita berikan. Jangan pernah bermain-main dalam memberikan persembahan persepuluhan ini!
Dalam Imamat 27:30 (Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.) dikatakan bahwa persembahan persepuluhan itu adalah miliknya Tuhan. Bagi orang yang tidak mau mengembalikan miliknya Tuhan berarti dia adalah seorang pencuri. Bahkan dalam Maleakhi 3:8 (Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!) dikatakan bahwa orang yang tidak membayar persembahan persepuluhan adalah penipu. Sungguh jahat bukan? Menipu manusia saja kita sudah tidak mendapat berkat apalagi kalau kita menipu Tuhan. Itu sama saja kita melakukan korupsi dihadapan Tuhan.
Lalu, kemanakah dibawa persembahan persepuluhan itu? Dalam Maleakhi3:10 persembahan persepuluhan dibawa ke rumah Tuhan (gereja) supaya ada perbendaharaan untuk para pelayan-pelayan Tuhan di gereja. Karena tidak adanya pembayaran persepuluhan maka orang-orang Lewi (orang yang melayani di rumah Tuhan) meninggalkan pelayanannya  (Nehemia 13:10 Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas masing-masing lari ke ladangnya.)

Raja Hizkia adalah raja yang memerintahkan seluruh rakyat Israel untuk membayar persembahan persepuluhan. Maka ia diberkati oleh Tuhan (Nehemia 31:21 Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil.), dalam Maleakhi 3:10-12 Tuhan akan membukakan tingkap-tingkap langit yang artinya akan mencurahkan berkat-berkatNYA berlipat kali ganda. Bahkan akan menghardik binatang-binatang pelahap dari hidup kita yang setia membayar persepuluhan. Artinya, Tuhan akan menjauhkan kita dari keadaan yang akan menghabiskan harta kita seperti sakit penyakit, kecelakaan, bencana, perampokan dan lainnya. Sungguh Tuhan benar-benar baik bagi kita yang setia.

Apa yang terjadi bagi mereka yang tidak mau memberikan persembahan persepuluhan itu? Maleakhi 3:9 mengatakan bahwa mereka kena kutuk.  Allah tidak memberi hujan/berkat (ayat 10b). ‘Membuka tingkap di langit dan mencurahkan berkat’ bisa diartikan sebagai hujan biasa. Perlu diingat bahwa banyak dari orang Israel yang adalah petani dan gembala yang pekerjaannya sangat tergantung pada hujan. Dengan demikian, kalau Tuhan menahan hujan, maka itu sama dengan menahan berkat Tuhan atas pekerjaan mereka. Allah memberi belalang yang merusak panen dan dan Allah tidak memberikan buah pada pohon anggur mereka (ayat 11). Jadi, Allah bukan hanya menghentikan berkatnya, tetapi bahkan juga memberikan bencana yang menghancurkan penghasilan mereka. Mungkin saudara berkata: ‘Dengan 100 % penghasilan saya saat ini, saya tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga saya. Lalu bagaimana bisa cukup kalau penghasilan saya itu masih harus dipotong 10 % untuk diberikan kepada Tuhan?’. Untuk menjawab pertanyaan ini perlu saya jelaskan bahwa kalau saudara memberikan persepuluhan, maka Tuhan akan memberikan berkat. Ini bisa Ia lakukan dengan menambah penghasilan saudara atau menyuruh seseorang memberi uang kepada saudara. Atau bisa saja Tuhan menyingkirkan ‘belalang’ dari kehidupan saudara. Mungkin selama ini saudara tidak cukup, karena adanya ‘belalang’ itu yang bisa berbentuk macam-macam hal, seperti anak sakit, kendaraan rusak, dan semua pengelu­aran ekstra lainnya. Kalau ‘belalang’ itu disingkirkan oleh Tuhan, maka bisa saja dengan 90 % penghasilan saudara, saudara justru bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga saudara! Ingat saudara, jangan pernah beranggapan kalau diberkati itu apabila kita diberikan harta yang melimpah. Tetapi yang dimaksudkan diberkati di sini adalah segala keperluan jasmani kita Tuhan cukupkan. Kita tidak perlu mengemis hanya sekedar untuk mencukupi kebutuhan hidup kita. 2Korintus 8:1-6 menceritakan tentang jemaat Makedonia yang mem­beri lebih banyak dari kemampuan mereka. Tapi mereka tidak menjadi kaya! Demikian pula dengan orang-orang yang menjual rumah dan tanahnya, lalu mempersembahkan kepada Tuhan dalam Kisah Para Rasul 4:34-37. Tidak pernah dikatakan bahwa mereka lalu menja­di kaya/menerima banyak rumah! Rasul-rasul yang mengikut Tuhan (termasuk Paulus) adalah orang-orang saleh. Tetapi mereka tidak menjadi kaya dalam hal jasmani! Jadi, dalam Perjanjian Baru, dalam hal jasmani Tuhan tidak menjanjikan kelimpahan. Tetapi, Ia menjanjikan kecukupan (dalam arti: orang kristen tidak perlu mengemis, berhutang, mati kelaparan, dan sebagainya). Janji ini bisa saudara dapatkan dalam Matius 6:25-34. Juga kalau saudara memperhatikan doa Bapa Kami (Matius 6:9-13), Yesus tidak mengajar supaya kita meminta jadi kaya/berlim­pah-limpah, tetapi supaya cukup (Matius 6:11).

Akhir kata, penulis mengajak saudara untuk setia memberikan persembahan persepuluhan bukan dengan tujuan untuk diberkati oleh Tuhan tetapi untuk menjadikan kita pelaku-pelaku Firman Tuhan.

Haleluya...................

Penulis: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar