Maleakhi
3:10 (Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku,
firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap
langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.)
Firman Tuhan di atas masih banyak orang
tidak menghiraukannya. Bukan saja jemaat biasa bahkan para pendeta dan pengerja
gereja banyak yang tidak mau memberitakannya pada jemaat karena mereka juga
tidak mau melakukannya. Saya akan coba membahas tentang pentingnya membawa
persembahan persepuluhan itu. Kiranya Roh Kudus memberikan hikmatNYA kepada
saya.
Apakah yang dimaksud dengan
persepuluhan?
Persembahan persepuluhan adalah sepersepuluh dari apa yang
kita dapatkan. Banyak orang menafsirkan ini dari sepersepuluh dari gaji, tapi
dari bonus maupun berkat yang ia peroleh di luar gaji tidak pernah ia perhitungkan
sebagai persembahan persepuluhan. Padahal yang sebenarnya adalah dari seluruh
pendapatan yang ia peroleh. Kejadian 28:22 (Dan batu yang kudirikan sebagai
tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan
kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.") menyatakan
dengan jelas bahwa Yakub memberikan sepersepuluh dari segala sesuatu yang ia
terima dari Tuhan. Bukan cuma dari pendapatan tetap yang ia terima setiap bulannya.
Jadi, siapa sajakah yang layak memberikan persembahan
persepuluhan? Yang memberikan persepuluhan adalah semua orang. Asalkan dia
memiliki pendapatan maka ia wajib memberikan persembahan persepuluhan. Jadi,
bukan hanya orang yang bekerja saja. Anak-anak juga harus sudah dididik untuk
memberikan persepuluhan sejak awal. Darimana mereka bisa memberikan
persepuluhan? Anak-anak pasti diberikan uang jajan oleh orangtuanya. Ajari mereka untuk
menyisihkan sepersepuluh dari uang tersebut untuk diberikan kepada Tuhan
melalui persembahan persepuluhan.
Persembahan persepuluhan harus kita berikan kepada Tuhan. Dalam
Ulangan 14:22 ("Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh
dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.) jelas
dikatakan bahwa persepuluhan harus kita berikan. Jangan pernah bermain-main
dalam memberikan persembahan persepuluhan ini!
Dalam Imamat 27:30 (Demikian juga segala persembahan
persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah
pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.)
dikatakan bahwa persembahan persepuluhan itu adalah miliknya Tuhan. Bagi orang
yang tidak mau mengembalikan miliknya Tuhan berarti dia adalah seorang pencuri.
Bahkan dalam Maleakhi 3:8 (Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu
Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu
Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!)
dikatakan bahwa orang yang tidak membayar persembahan persepuluhan adalah
penipu. Sungguh jahat bukan? Menipu manusia saja kita sudah tidak mendapat berkat
apalagi kalau kita menipu Tuhan. Itu sama saja kita melakukan korupsi dihadapan
Tuhan.
Lalu, kemanakah dibawa persembahan persepuluhan itu? Dalam Maleakhi3:10 persembahan persepuluhan dibawa ke rumah Tuhan (gereja) supaya ada
perbendaharaan untuk para pelayan-pelayan Tuhan di gereja. Karena tidak adanya
pembayaran persepuluhan maka orang-orang Lewi (orang yang melayani di rumah
Tuhan) meninggalkan pelayanannya (Nehemia
13:10 Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak
pernah diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas
masing-masing lari ke ladangnya.)
Raja Hizkia adalah raja yang
memerintahkan seluruh rakyat Israel untuk membayar persembahan persepuluhan. Maka
ia diberkati oleh Tuhan (Nehemia 31:21
Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan
untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya
dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil.), dalam
Maleakhi 3:10-12 Tuhan akan membukakan tingkap-tingkap langit yang artinya akan
mencurahkan berkat-berkatNYA berlipat kali ganda. Bahkan akan menghardik
binatang-binatang pelahap dari hidup kita yang setia membayar persepuluhan. Artinya,
Tuhan akan menjauhkan kita dari keadaan yang akan menghabiskan harta kita
seperti sakit penyakit, kecelakaan, bencana, perampokan dan lainnya. Sungguh Tuhan
benar-benar baik bagi kita yang setia.
Apa yang terjadi
bagi mereka yang tidak mau memberikan persembahan persepuluhan itu? Maleakhi 3:9
mengatakan bahwa mereka kena kutuk. Allah tidak memberi hujan/berkat (ayat
10b). ‘Membuka tingkap di langit dan
mencurahkan berkat’ bisa
diartikan sebagai hujan biasa. Perlu diingat bahwa banyak dari orang Israel
yang adalah petani dan gembala yang pekerjaannya sangat tergantung pada hujan.
Dengan demikian, kalau Tuhan menahan hujan, maka itu sama dengan menahan berkat
Tuhan atas pekerjaan mereka. Allah memberi belalang yang merusak panen
dan dan Allah tidak memberikan buah pada pohon anggur mereka (ayat 11). Jadi,
Allah bukan hanya menghentikan berkatnya, tetapi bahkan juga memberikan bencana
yang menghancurkan penghasilan mereka. Mungkin saudara berkata: ‘Dengan 100 %
penghasilan saya saat ini, saya tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga
saya. Lalu bagaimana bisa cukup kalau penghasilan saya itu masih harus dipotong
10 % untuk diberikan kepada Tuhan?’. Untuk menjawab pertanyaan ini perlu saya
jelaskan bahwa kalau saudara memberikan persepuluhan, maka Tuhan akan
memberikan berkat. Ini bisa Ia lakukan dengan menambah penghasilan saudara atau
menyuruh seseorang memberi uang kepada saudara. Atau bisa saja Tuhan
menyingkirkan ‘belalang’ dari kehidupan saudara. Mungkin selama ini saudara
tidak cukup, karena adanya ‘belalang’ itu yang bisa berbentuk macam-macam hal,
seperti anak sakit, kendaraan rusak, dan semua pengeluaran ekstra lainnya.
Kalau ‘belalang’ itu disingkirkan oleh Tuhan, maka bisa saja dengan 90 %
penghasilan saudara, saudara justru bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga
saudara! Ingat saudara, jangan pernah beranggapan kalau diberkati itu apabila
kita diberikan harta yang melimpah. Tetapi yang dimaksudkan diberkati di sini
adalah segala keperluan jasmani kita Tuhan cukupkan. Kita tidak perlu mengemis
hanya sekedar untuk mencukupi kebutuhan hidup kita. 2Korintus 8:1-6
menceritakan tentang jemaat Makedonia yang memberi lebih banyak dari kemampuan
mereka. Tapi mereka tidak menjadi kaya! Demikian pula dengan orang-orang yang
menjual rumah dan tanahnya, lalu mempersembahkan kepada Tuhan dalam Kisah Para
Rasul 4:34-37. Tidak pernah dikatakan bahwa mereka lalu menjadi kaya/menerima
banyak rumah! Rasul-rasul yang mengikut Tuhan (termasuk Paulus) adalah orang-orang
saleh. Tetapi mereka tidak menjadi kaya dalam hal jasmani! Jadi, dalam
Perjanjian Baru, dalam hal jasmani Tuhan tidak menjanjikan kelimpahan. Tetapi,
Ia menjanjikan kecukupan (dalam arti: orang kristen tidak perlu mengemis,
berhutang, mati kelaparan, dan sebagainya). Janji ini bisa saudara dapatkan
dalam Matius 6:25-34. Juga kalau saudara memperhatikan doa Bapa
Kami (Matius 6:9-13), Yesus tidak mengajar supaya kita meminta jadi kaya/berlimpah-limpah,
tetapi supaya cukup (Matius 6:11).
Akhir kata, penulis mengajak saudara untuk
setia memberikan persembahan persepuluhan bukan dengan tujuan untuk diberkati
oleh Tuhan tetapi untuk menjadikan kita pelaku-pelaku Firman Tuhan.
Haleluya...................
Penulis: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd
(Ketua PMGPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar