Multicursor - Working In Background

Welcome

--- Haleluya --- --- Welcome --- --- Huanyíng --- --- Selamat Datang di Blog-nya Pemuda-pemudi dan Remaja Gereja Pentakosta Mandala Medan ---

Sabtu, 18 Mei 2013

MENJADI PEMIMPIN


Ulangan 28:13 (TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,)


Perkataan ini sebenarnya adalah sebuah janji Tuhan yang harus dinikmati oleh semua orang yang percaya kepada Tuhan. Seharusnya anak Tuhan itu haruslah menjadi seorang pemimpin bukanlah bawahan. Tetapi pada kenyataannya banyak orang Kristen yang hidupnya selalu diperintah oleh orang lain. Kenapa? Jawabannya sederhana saja yaitu karena mereka tidak mau menjadi pelaku-pelaku firman. Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa kita akan menjadi kepala apabila kita mendengarkan perintah Tuhan dan melakukannya dengan setia. Perhatikan kalimat yang saya garis bawahi!

Tuhan juga menuntut ketaatan dari kita untuk melakukan firman Tuhan itu. Banyak orang yang melakukan firman tetapi dihinggapi rasa bosan sehingga mereka berhenti untuk melakukannya. Padahal Tuhan menuntut kita untuk melakukannya dengan setia tidak dengan setengah hati. Inilah yang menjadi kesulitan utama pada kita untuk melakukan firman Tuhan. Banyak kisah orang-orang sukses dalam Alkitab yang dapat kita contoh teladannya. Seperti Daniel, Daud, Salomo, Musa dan yang lainnya. Mereka bisa menjadi kepala atas Israel bahkan bangsa di luar Israel dikarenakan kesetiaan mereka dalam melakukan firman Tuhan. Bahkan raja Saul karena ketidaktaatannya kepada firman Tuhan menjadikan dia hancur dalam kehidupannya sebagai raja. Saudaraku, janganlah hilang kesetiaanmu dalam melayani Tuhan. Jangan karena kehidupanmu yang belum sukses seperti orang dunia kamu merasa bahwa engkau belum menjadi kepala.

Menjadi kepala itu bukan hanya menjadi pimpinan sebuah instansi atau menjadi direktur sebuah perusahaan. Dikatakan menjadi kepala adalah orang yang mampu menjadi teladan bagi semua orang. Kita bisa saja menjadi orang yang sederhana dalam harta tetapi kita bisa menjadi pengaruh bagi semua orang termasuk kepada orang-orang yang kaya sekalipun. Inilah yang menjadi janji Tuhan dalam kehidupan kita. Menjadi pengerja dalam gereja merupakan menjadi pemimpin dalam jemaat. Makanya, jangan pernah malas dalam melayani Tuhan di gereja! Kenapa? Karena para pengerja di gereja biasanya menjadi pengaruh yang sangat besar bagi jemaat.

Orang yang ingin menjadi pemimpin haruslah menjadi pelayan. Masih ingatkah saudara dengan pertengkaran murid-murid Tuhan Yesus? Mereka bertengkar hanya mempersoalkan siapa yang terbesar di antara mereka. Apa jawab Yesus kepada murid-murid? Dalam matius 18:4 (Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.) Yesus menjawab bahwa kita harus merendahkan diri supaya bisa menjadi seorang pemimpin. Artinya relakan dirimu untuk dipimpin terlebih dahulu agar kamu bisa memimpin orang lain. Bagaimana kita bisa memimpin kalau kita tidak pernah dipimpin? Sungguh suatu hal yang tidak akan mungkin terjadi. Sama seperti orang yang mau mengajari seseorang untuk mengemudikan sebuah mobil. Bagaimana dia bisa mengajari orang tersebut mengemudikan mobil kalau dia sendiri belum pernah diajari mengemudikan mobil. Mustahil bukan? Jadi, rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan. Lakukanlah firman Tuhan dengan setia maka firman Tuhan itu akan digenapi dalam kehidupanmu.

Sederhana bukan? Untuk menjadi kepala, Tuhan hanya menginginkan kita menjadi pelaku firman yang setia dan juga harus mau melayani. Walaupun Tuhan telah memberikan sebuah kedudukan kepada kita jangan pernah berpikir agar kita harus dilayani. Tuhan Yesus telah memberikan teladan kepada kita. Dia adalah Raja di atas segala raja rela turun menjadi manusia dan mati di kayu salib untuk kita. Dalam Yohanes13:14-15 merupakan sebuah teladan yang sangat baik. Yesus, Raja segala raja membasuh kaki para muridnya. Dapatkah kita temui gembala-gembala, pendeta-pendeta yang mau melakukan hal ini. Tentu tidak. Jangankan sampai melakukan hal itu, sedangkan ketika seorang jemaat memberikan sebuah saran saja untuk kemajuan gereja banyak para pendeta yang langsung menyela dengan berkata kamu tahu apa tentang pelayanan di gereja. Mereka langsung beranggapan jemaat tersebut mengatur padahal saran tersebut demi kebaikan bersama di dalam gereja.

Akhir kata, penulis mengajak kita semua untuk hidup melakukan firman Tuhan dengan setia dan bergiatlah dalam pelayanan kita kepada Tuhan. Apapun yang bisa kita lakukan untuk pekerjaan Tuhan, lakukanlah! Bisa saja kita membersihkan gereja, menjadi pembawa lagu pujian di gereja, pemain musik di gereja dan masih banyak hal lain yang dapat kita lakukan untuk melayani Tuhan. Lakukanlah dengan setia karena itulah pelayanan kita kepada Tuhan. Hiduplah sesuai dengan kebenaran firman Tuhan maka janji-janji Tuhan akan dinyatakan dalam kehidupanmu.

Haleluya .............

Penulis: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (ketua PMGPM)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar