Ulangan
28:13 (TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor,
engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah
TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,)
Perkataan
ini sebenarnya adalah sebuah janji Tuhan yang harus dinikmati oleh semua orang
yang percaya kepada Tuhan. Seharusnya anak Tuhan itu haruslah menjadi seorang
pemimpin bukanlah bawahan. Tetapi pada kenyataannya banyak orang Kristen yang
hidupnya selalu diperintah oleh orang lain. Kenapa? Jawabannya sederhana saja
yaitu karena mereka tidak mau menjadi pelaku-pelaku firman. Tuhan dengan jelas
mengatakan bahwa kita akan menjadi kepala apabila kita mendengarkan perintah
Tuhan dan melakukannya dengan setia. Perhatikan kalimat yang saya garis bawahi!
Tuhan
juga menuntut ketaatan dari kita untuk melakukan firman Tuhan itu. Banyak orang
yang melakukan firman tetapi dihinggapi rasa bosan sehingga mereka berhenti
untuk melakukannya. Padahal Tuhan menuntut kita untuk melakukannya dengan setia tidak dengan setengah
hati. Inilah yang menjadi kesulitan utama pada kita untuk melakukan firman
Tuhan. Banyak kisah orang-orang sukses dalam Alkitab yang dapat kita contoh
teladannya. Seperti Daniel, Daud, Salomo, Musa dan yang lainnya. Mereka bisa
menjadi kepala atas Israel bahkan bangsa di luar Israel dikarenakan kesetiaan
mereka dalam melakukan firman Tuhan. Bahkan raja Saul karena ketidaktaatannya
kepada firman Tuhan menjadikan dia hancur dalam kehidupannya sebagai raja. Saudaraku,
janganlah hilang kesetiaanmu dalam melayani Tuhan. Jangan karena kehidupanmu
yang belum sukses seperti orang dunia kamu merasa bahwa engkau belum menjadi
kepala.
Menjadi
kepala itu bukan hanya menjadi pimpinan sebuah instansi atau menjadi direktur
sebuah perusahaan. Dikatakan menjadi kepala adalah orang yang mampu menjadi
teladan bagi semua orang. Kita bisa saja menjadi orang yang sederhana dalam
harta tetapi kita bisa menjadi pengaruh bagi semua orang termasuk kepada
orang-orang yang kaya sekalipun. Inilah yang menjadi janji Tuhan dalam
kehidupan kita. Menjadi pengerja dalam gereja merupakan menjadi pemimpin dalam
jemaat. Makanya, jangan pernah malas dalam melayani Tuhan di gereja! Kenapa? Karena
para pengerja di gereja biasanya menjadi pengaruh yang sangat besar bagi
jemaat.
Orang
yang ingin menjadi pemimpin haruslah menjadi pelayan. Masih ingatkah saudara
dengan pertengkaran murid-murid Tuhan Yesus? Mereka bertengkar hanya
mempersoalkan siapa yang terbesar di antara mereka. Apa jawab Yesus kepada
murid-murid? Dalam matius 18:4 (Sedangkan barangsiapa merendahkan diri
dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.)
Yesus menjawab bahwa kita harus merendahkan diri supaya bisa menjadi seorang
pemimpin. Artinya relakan dirimu untuk dipimpin terlebih dahulu agar kamu bisa
memimpin orang lain. Bagaimana kita bisa memimpin kalau kita tidak pernah dipimpin?
Sungguh suatu hal yang tidak akan mungkin terjadi. Sama seperti orang yang mau
mengajari seseorang untuk mengemudikan sebuah mobil. Bagaimana dia bisa
mengajari orang tersebut mengemudikan mobil kalau dia sendiri belum pernah
diajari mengemudikan mobil. Mustahil bukan? Jadi, rendahkanlah dirimu di
hadapan Tuhan. Lakukanlah firman Tuhan dengan setia maka firman Tuhan itu akan
digenapi dalam kehidupanmu.
Sederhana
bukan? Untuk menjadi kepala, Tuhan hanya menginginkan kita menjadi pelaku
firman yang setia dan juga harus mau melayani. Walaupun Tuhan telah memberikan
sebuah kedudukan kepada kita jangan pernah berpikir agar kita harus dilayani. Tuhan
Yesus telah memberikan teladan kepada kita. Dia adalah Raja di atas segala raja
rela turun menjadi manusia dan mati di kayu salib untuk kita. Dalam Yohanes13:14-15 merupakan sebuah teladan yang sangat baik. Yesus, Raja segala
raja membasuh kaki para muridnya. Dapatkah kita temui gembala-gembala,
pendeta-pendeta yang mau melakukan hal ini. Tentu tidak. Jangankan sampai
melakukan hal itu, sedangkan ketika seorang jemaat memberikan sebuah saran saja
untuk kemajuan gereja banyak para pendeta yang langsung menyela dengan berkata
kamu tahu apa tentang pelayanan di gereja. Mereka langsung beranggapan jemaat
tersebut mengatur padahal saran tersebut demi kebaikan bersama di dalam gereja.
Akhir
kata, penulis mengajak kita semua untuk hidup melakukan firman Tuhan dengan
setia dan bergiatlah dalam pelayanan kita kepada Tuhan. Apapun yang bisa kita
lakukan untuk pekerjaan Tuhan, lakukanlah! Bisa saja kita membersihkan gereja,
menjadi pembawa lagu pujian di gereja, pemain musik di gereja dan masih banyak
hal lain yang dapat kita lakukan untuk melayani Tuhan. Lakukanlah dengan setia
karena itulah pelayanan kita kepada Tuhan. Hiduplah sesuai dengan kebenaran
firman Tuhan maka janji-janji Tuhan akan dinyatakan dalam kehidupanmu.
Haleluya
.............
Penulis:
Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (ketua PMGPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar