Multicursor - Working In Background

Welcome

--- Haleluya --- --- Welcome --- --- Huanyíng --- --- Selamat Datang di Blog-nya Pemuda-pemudi dan Remaja Gereja Pentakosta Mandala Medan ---

Senin, 24 Juni 2013

RAHASIA MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN

Setiap manusia pasti memiliki hubungan. Hubungan yang dimaksud seperti hubungan pertemanan, hubungan sosial masyarakat, hubungan dalam sebuah organisasi bahkan bisa saja hubungan asmara (pacaran). Kita tentu saja menginginkan agar hubungan itu dapat bertahan dengan lama bahkan tidak terpisahkan hingga ajal menjemput. Benar bukan?


Lalu timbul pertanyaan bagaimana caranya mempertahankan hubungan tersebut? Mungkin banyak jawaban yang bisa didapatkan saudara/i. Saya mencoba memberikan cara mempertahankan hubungan menurut pandangan alkitab. Mari kita baca dalam Filipi 2:1-5. Di sana jelas Paulus menjelaskan bagaimana kita harus hidup dengan sesama kita. Mungkin anda membaca judulnya Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus. Jadi, untuk dapat mempertahankan sebuah hubungan kita harus bisa seperti Kristus.


Kita lihat pada ayat 1 (Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,). Hubungan yang kita bina haruslah hubungan yang didasarkan Kasih Kristus. Saling memberi nasihat apabila pasangan kita melakukan kesalahan. Jangan ada keegoisan dalam membina sebuah hubungan. Berikan penghiburan bagi pasangan kita dengan penuh kasih apabila mereka mengalami sebuah pergumulan hidup yang berat dan bawa mereka dalam persekutuan doa dalam Roh dan Kebenaran. Bukan malah membawa mereka dalam pergaulan yang salah dan menyesatkan. Juga berikan mereka kasih mesra dalam setiap saat kehidupan mereka. Pasti tidak ada seorangpun yang berpikir untuk mengakhiri hubungannya dengan anda apabila hal-hal tersebut anda lakukan kepada pasangan anda.


Lalu di ayat 2 Paulus mengatakan bahwa kita harus sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan. Tepat sekali. Kesehatian merupakan modal yang utama dalam membina sebuah hubungan. Kalau kita lihat orang-orang yang bercerai dari pasangannya, alasan utama mereka berpisah adalah karena mereka tidak cocok lagi. Sungguh ironis bukan? Padahal di awal mereka memutuskan untuk berhubungan karena mereka memiliki satu tujuan, satu pikiran dan satu keinginan. Kenapa hal tersebut harus hilang dalam perjalanan hubungan itu? Jawabannya ada pada ayat 3 dan 4. Yaitu timbul keegoisan. Kita menganggap diri kita lebih hebat dari pasangan kita.


Dalam pacaran maupun pernikahan biasanya si pria menganggap dirinya yang terhebat dari si wanita. Sehingga apapun yang dikatakan si wanita tidak pernah ia dengarkan. Dalam sebuah organisasi, sang pemimpin merasa dirinya adalah penentu kebijakan tanpa memperhatikan keinginan orang-orang yang ia pimpin. Sehingga terjadi pertengkaran-pertengkaran yang dapat mengancam keutuhan sebuah hubungan. Paulus menasihatkan di ayat 3 bahwa kita harus dengan rendah hati menganggap orang lain lebih utama dari dirinya. Jadi, jangan karena anda seorang pria merasa harus dihormati oleh wanita anda tanpa memperhatikan keinginannya. Karena anda seorang pemimpin menjadikan anda sesuka hati dalam membuat sebuah kebijakan walaupun kebijakan anda tersebut membuat orang-orang yang anda pimpin menjadi menderita. Alangkah indahnya kalau orang-orang yang merasa memiliki kuasa dapat lebih bijaksana untuk memikirkan kesejahteraan orang lain.


Mudah bukan? Tentu mudah kalau hanya dalam teori tetapi akan menjadi sangat susah dalam prakteknya apabila kita tidak menaruh pikiran dan perasaan kita dalam Kristus Yesus (ayat 5). Marilah kita bisa saling mengerti akan pikiran pasangan kita dan bisa membuang keegoisan kita supaya hubungan yang kita bina dengan orang lain dapat dipertahankan sampai ajal menjemput. Sangat indah apabila kita bisa hidup bersama dengan orang-orang yang kita kasihi dan cintai. Intinya adalah rendahkan hatimu, hiduplah dalam persekutuan doa serta serahkan hubungan anda kepada Tuhan Yesus Kristus maka anda pasti dapat mempertahankan hubungan anda sampai ajal menjemput.


Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Haleluya................


Penulis: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar