Multicursor - Working In Background

Welcome

--- Haleluya --- --- Welcome --- --- Huanyíng --- --- Selamat Datang di Blog-nya Pemuda-pemudi dan Remaja Gereja Pentakosta Mandala Medan ---

Kamis, 04 April 2013

PERJAMUAN KAWIN ANAK DOMBA


Matius 25:6Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia”.

Sebuah kisah yang diceritakan oleh Yesus dalam Matius25:1-13 adalah peristiwa yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh manusia di bumi ini. Jika kita baca kitab Wahyu, maka kisah tentang perempuan yang bijaksana dan perempuan yang bodoh ini adalah gambaran tentang “Pesta Kawin Anak Domba Allah” (Wahyu 19:9).


Sebelum kita membahas lebih dalam lagi, terlebih dahulu kita harus mengetahui siapakah yang dimaksud dengan Anak Domba Allah? Siapakah mempelai wanitaNYa? Dan apa pula yang dimaksud dengan pesta kawin? Pertanyaan yang pasti membuat bingung orang-orang yang tidak mengerti akan Firman Tuhan.


Yohanes telah menyatakan Yesus adalah Anak Domba Allah (Yohanes 1:29 ; Yohanes 1:36). Mempelai wanita Tuhan adalah kita yang mengasihiNya. Dalam kitab Efesus5:22-32 dijelaskan tentang suami dan istri yang harus saling mengasihi dan menghormati. Tetapi intinya ada pada ayat32 (Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.), jelas dikatakan di sana kalau Tuhan Yesuslah mempelai prianya dan kitalah mempelai wanitanya. Hubungan suami istri yang dimaksudkan di sini bukanlah secara daging tetapi secara roh. Dalam Hosea 2:18 “Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang”. Kita adalah istrinya Tuhan Yesus dalam kebenaran bukan dalam daging. Lalu pesta kawin adalah saat dimana Tuhan Yesus datang kedua kalinya sebagai raja untuk menjemput manusia yang setia sampai akhir kepada Tuhan Yesus.


Ketika Tuhan Yesus datang kedua kalinya sebagai Raja di awan-awan, gereja Tuhan (manusia yang sempurna) diangkat ke suatu tempat yang hanya Tuhan sendiri saja yang tahu tempatnya untuk dihindarkan dari masa Anti Kristus selama 3,5 tahun (Wahyu 12:6 ; Wahyu 12:14). Pada masa pengangkatan tersebut tidak semua manusia yang diangkat Tuhan hanyalah mereka yang sempurna untuk menjadi mempelainya Tuhan Yesus. Mereka yang sempurna adalah mereka yang telah berpakaian pesta (Matius22:11-12). Pakaian pesta yang dimaksud adalah pakaian lenan halus (Wahyu 19:8).


Pada saat pengangkatan mempelai Tuhan terjadi peristiwa yang menghebohkan karena Tuhan mengadakan perpisahan antara orang yang sempurna dengan orang yang cacat secara rohani, memisahkan antara orang yang melakukan Firman Tuhan dengan yang menolak Firman Tuhan. Suami dan istri akan dipisahkan, orang tua dan anak akan dipisahkan, dua orang yang bersama juga akan dipisahkan (Lukas 17:34-36). Ayat ini menyatakan bahwa tidak ada seorangpun yang mampu menyelamatkan orang lain. Hanya darah Yesus yang mampu menyelamatkan seseorang dari hukuman kekal. Hanya kita sendiri yang mampu membawa kita masuk ke dalam pesta kawin Anak Domba Allah. Saudara dan saudariku yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus, sudahkah kamu siap sedia menantikan datangnya Tuhan untuk yang kedua kalinya? Berjaga-jagalah, karena Tuhan datang pada waktu yang tidak kita sangka-sangka. Tuhan Yesus datang seperti pencuri pada waktu malam (Matius 22:42-44 ; Lukas 12:40 ; Wahyu 3:3). Sehingga bagi siapa yang tidak berjaga-jaga pasti akan tertinggal dan akan mengalami siksaan anti Kristus selama 3,5 tahun. Siksaan itu sangat dahsyat, sehingga banyak orang yang akan menerima tanda 666 itu. Bahkan siksaan itu lebih dahsyat daripada siksaan yang Tuhan Yesus rasakan sewaktu di salibkan. Karena siksaan dari anti Kristus tersebut belum pernah terjadi sejak dunia dijadikan dan tidak akan terjadi lagi setelah itu (Matius24:21 ; Markus 13:19).


Marilah berjuang dan tetaplah setia dalam menantikan datangnya Yesus untuk kedua kalinya menjemput kita mempelai wanitaNYA yang telah siap sedia dan sempurna masuk ke dalam perjamuan kawin Anak Domba Allah.


Haleluya ...........

Penulis: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM Medan)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar