Pelita
emas adalah salah satu alat yang berada dalam ruangan suci tabernakel. Pelita
emas digunakan sebagai penerang dalam ruangan tabernakel. Maka, tabernakel
berbicara hidup kita sebagai terang dunia (Matius 5:14).
Pelita emas yang dipasang pada ruangan suci terdiri dari 7 buah
lampu. Angka 7 menggambarkan kesempurnaan. Angka 7 juga melambangkan ketujuh
Roh Allah (Wahyu 4:5). Dalam kitab Yesaya 11:2 dikatakan Roh Allah ada di
lampu yang tengah sedangkan 6 lampu lainnya yang di sisi kanan dan kiri
merupakan gelar dari Roh tersebut. Untuk menghidupkan lampu tersebut, maka
dibutuhkan minyak. Minyak menggambarkan Roh Kudus. Jadi, untuk dapat menjadi
terang dunia maka dibutuhkan Roh Kudus dalam kehidupan pribadi kita
masing-masing. Karena tanpa minyak bagaimana pelita mampu untuk tetap menyala
demikian juga kita tanpa Roh Kudus bagaimana bisa menjadi terang di
tengah-tengah dunia yang kejam ini? Kita adalah mempelai wanitanya Tuhan. Sama
seperti perumpamaan 5 anak dara yang bijaksana dan yang bodoh, dimana mereka
membutuhkan minyak untuk menghidupkan pelita mereka. Jadi, mari kita minta
supaya Roh Kudus mengurapi kehidupan kita sehingga kita menjadi kuat dalam
menjalani kegelapan dunia ini.
Alat selanjutnya yang
terdapat dalam tabernakel adalah mezbah dupa. Setelah kita hidup sebagai pelaku
firman dan menjadi terang dunia ini, maka kita diharapkan menjadi penyembah
yang benar dalam Roh dan Kebenaran. Karena mezbah dupa berbicara tentang doa
dan penyembahan yang benar dalam Roh dan Kebenaran. Karena Allah menyukai
penyembahan dalam Roh dan Kebenaran (Yohanes 4:24). Jadi, bukan doa yang biasa saja. Allah sangat suka untuk disembah.
Dengan kehidupan kita yang sudah mengetahui tabernakel, senantiasa kita harus
hidup dalam doa penyembahan yang benar. Kita diharuskan untuk menyukakan hati
Tuhan. Untuk itulah sebelum ibadah dimulai ada baiknya kita menyukakan hati
Tuhan dengan doa dan penyembahan dalam Roh dan Kebenaran. Dalam doa itu kita
hanya memuji dan memuliakan nama Tuhan. Tidak ada permintaan dalam doa tersebut
dan lebih penting lagi doa tersebut harus dipimpin oleh Roh Kudus. Kalau kita
sudah menyenangkan hati Tuhan maka apapun yang kita minta dalam doa pasti
dikabulkan oleh Tuhan.
Alat-alat
tabernakel yang terdapat dalam ruangan suci tidak dapat berdiri sendiri. Ketiganya
harus ada yaitu meja roti sajian, pelita emas dan mezbah dupa emas. Yang arti
rohaninya juga tidak dapat berdiri sendiri yaitu kita harus menjadi pelaku
firman, dipenuhi oleh Roh Kudus untuk menjadi terang dunia dan menyembah Tuhan
dalam Roh dan Kebenaran. Jika ketiga hal ini dapat kita lakukan maka
kesempurnaan akan terjadi dalam kehidupan kita. Kesempurnaan bukan lagi menjadi
hal yang mustahil karena kuasa Tuhanlah yang telah menyempurnakan kehidupa
kita.
Bersambung
…………….
Penulis
: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar