Belakangan
ini kita selalu disuguhkan berita pembantaian umat Kristen oleh gerombolan ISIS (Islamic State of Iraq State). Saudara
dan saudari kita di Irak dibunuh dengan sadis hanya karena mereka tidak mau
menjual Yesus. Mereka rela kehilangan nyawanya daripada kehilangan keselamatan
dari Tuhan Yesus Kristus. Hal ini juga dialami oleh orang Kristen mula-mula
seperti Stefanus yang mati martir dilempari batu (Kisah Para Rasul 7:58 - 60). Bahkan Rasul Paulus sebelum bertobat
juga membunuh semua orang yang percaya kepada Kristus (Kisah Para Rasul 8:3 ; Kisah Para Rasul 9:1-2). Hal ini terjadi supaya genaplah yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus bahwa dunia membenci orang yang percaya kepada Yesus
(Yohanes 15:18) sehingga Yesus
mengatakan bahwa orang yang percaya kepada Yesus akan mengalami penganiayaan (Yohanes 15:20).
Mengikut
Kristus bukanlah hal yang mudah karena kita harus mau memikul salib setiap hari
(Markus 8:34) artinya kita harus
mampu menderita setiap hari karena mempertahankan iman kita kepada Yesus. Hal inilah
yang disadari oleh Paulus sehingga ia menuliskan surat kepada Jemaat di Filipi
bahwa hidup hanyalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Filipi 1:21). Inilah yang menjadi kekuatan bagi kita pengikut
Kristus di akhir jaman ini untuk tetap setia sampai mati mempertahankan iman
kita kepada Yesus Kristus sama seperti Yesus sendiri yang setia sampai mati
melaksanakan tugasNYA di dunia ini.
Bertahan
dalam penderitaan karena Firman Tuhan adalah hal yang harus dilakukan oleh
setiap anak Tuhan. Janganlah kita takut akan kematian sehingga kita mencoba mempertahankan
nyawa kita dengan menyangkal Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus sendiri telah
menjamin keselamatan bagi setiap orang yang rela kehilangan nyawanya karena Tuhan
(Markus 8:35). Jadi, sadarlah
saudara dan saudariku! Janganlah kita takut terhadap orang-orang yang ingin
membunuh kita karena kita percaya kepada Tuhan Yesus tetapi kita hanya boleh
takut kepada Tuhan saja yang mampu membinasakan jiwa kita (Matius 10:28).
Memang
tidak mudah untuk mempertahankan iman kita kepada Tuhan Yesus apabila kita
berada dalam keadaan akan dibunuh. Jangankan sampai dibunuh, banyak orang
Kristen hanya demi uang dan jabatan rela untuk menjual Yesus. Hanya karena
takut miskin dan lapar, mereka mampu menyangkal Yesus dalam kehidupan mereka. Saudara
dan saudariku, banyak juga orang yang malu membawa alkitab di tempat umum. Berdoa
di depan umum, takut mengambil pelayanan di depan gereja. Bagaimanakah orang-orang
seperti ini bisa mempertahankan imannya ketika diancam akan dibunuh? Sungguh malang
kalau kita hanya mampu berkata hidup dan mati untuk Tuhan tanpa mampu berbuat
apa-apa. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati. Untuk itu kita harus mampu
membuktikan bahwa Kristus hidup dalam kehidupan kita bukan lagi kita sendiri (Galatia 2 : 20). Biarlah Roh Kudus memberi
kekuatan kepada kita untuk tetap setia sampai mati kepada Tuhan. Kalau kita
hidup itu hidup untuk Tuhan dan kalau kita mati itupun karena Tuhan sehingga
kita mendapatkan mahkota kehidupan kekal selama-lamanya. Dengan demikian
apalagi yang harus ditakutkan? Pertahankan iman kita, jangan takut dan berdoalah
supaya Roh Kudus memberi kekuatan kepada kita masing-masing dalam menghadapi
semua pencobaan ini. Kita juga harus mendoakan semua saudara dan saudari kita
di Irak dan dimanapun yang menghadapi pembantaian karena iman mereka kepada
Yesus supaya mereka tetap bertahan dan tidak meninggalkan Tuhan Yesus supaya
mereka tetap selamat untuk selama-lamanya. Kalaupun mereka harus kehilangan
nyawanya tetapi tidak kehilangan kesempatan untuk hidup kekal selama-lamanya.
Haleluya………….
Penulis
: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar