Multicursor - Working In Background

Welcome

--- Haleluya --- --- Welcome --- --- Huanyíng --- --- Selamat Datang di Blog-nya Pemuda-pemudi dan Remaja Gereja Pentakosta Mandala Medan ---

Rabu, 13 Agustus 2014

Hidup dan mati untuk Tuhan Yesus

Belakangan ini kita selalu disuguhkan berita pembantaian umat Kristen oleh gerombolan ISIS (Islamic State of Iraq State). Saudara dan saudari kita di Irak dibunuh dengan sadis hanya karena mereka tidak mau menjual Yesus. Mereka rela kehilangan nyawanya daripada kehilangan keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Hal ini juga dialami oleh orang Kristen mula-mula seperti Stefanus yang mati martir dilempari batu (Kisah Para Rasul 7:58 - 60). Bahkan Rasul Paulus sebelum bertobat juga membunuh semua orang yang percaya kepada Kristus (Kisah Para Rasul 8:3 ; Kisah Para Rasul 9:1-2).  Hal ini terjadi supaya genaplah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bahwa dunia membenci orang yang percaya kepada Yesus (Yohanes 15:18) sehingga Yesus mengatakan bahwa orang yang percaya kepada Yesus akan mengalami penganiayaan (Yohanes 15:20).

Mengikut Kristus bukanlah hal yang mudah karena kita harus mau memikul salib setiap hari (Markus 8:34) artinya kita harus mampu menderita setiap hari karena mempertahankan iman kita kepada Yesus. Hal inilah yang disadari oleh Paulus sehingga ia menuliskan surat kepada Jemaat di Filipi bahwa hidup hanyalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Filipi 1:21). Inilah yang menjadi kekuatan bagi kita pengikut Kristus di akhir jaman ini untuk tetap setia sampai mati mempertahankan iman kita kepada Yesus Kristus sama seperti Yesus sendiri yang setia sampai mati melaksanakan tugasNYA di dunia ini.

Bertahan dalam penderitaan karena Firman Tuhan adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap anak Tuhan. Janganlah kita takut akan kematian sehingga kita mencoba mempertahankan nyawa kita dengan menyangkal Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus sendiri telah menjamin keselamatan bagi setiap orang yang rela kehilangan nyawanya karena Tuhan (Markus 8:35). Jadi, sadarlah saudara dan saudariku! Janganlah kita takut terhadap orang-orang yang ingin membunuh kita karena kita percaya kepada Tuhan Yesus tetapi kita hanya boleh takut kepada Tuhan saja yang mampu membinasakan jiwa kita (Matius 10:28).

Memang tidak mudah untuk mempertahankan iman kita kepada Tuhan Yesus apabila kita berada dalam keadaan akan dibunuh. Jangankan sampai dibunuh, banyak orang Kristen hanya demi uang dan jabatan rela untuk menjual Yesus. Hanya karena takut miskin dan lapar, mereka mampu menyangkal Yesus dalam kehidupan mereka. Saudara dan saudariku, banyak juga orang yang malu membawa alkitab di tempat umum. Berdoa di depan umum, takut mengambil pelayanan di depan gereja. Bagaimanakah orang-orang seperti ini bisa mempertahankan imannya ketika diancam akan dibunuh? Sungguh malang kalau kita hanya mampu berkata hidup dan mati untuk Tuhan tanpa mampu berbuat apa-apa. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati. Untuk itu kita harus mampu membuktikan bahwa Kristus hidup dalam kehidupan kita bukan lagi kita sendiri (Galatia 2 : 20). Biarlah Roh Kudus memberi kekuatan kepada kita untuk tetap setia sampai mati kepada Tuhan. Kalau kita hidup itu hidup untuk Tuhan dan kalau kita mati itupun karena Tuhan sehingga kita mendapatkan mahkota kehidupan kekal selama-lamanya. Dengan demikian apalagi yang harus ditakutkan? Pertahankan iman kita, jangan takut dan berdoalah supaya Roh Kudus memberi kekuatan kepada kita masing-masing dalam menghadapi semua pencobaan ini. Kita juga harus mendoakan semua saudara dan saudari kita di Irak dan dimanapun yang menghadapi pembantaian karena iman mereka kepada Yesus supaya mereka tetap bertahan dan tidak meninggalkan Tuhan Yesus supaya mereka tetap selamat untuk selama-lamanya. Kalaupun mereka harus kehilangan nyawanya tetapi tidak kehilangan kesempatan untuk hidup kekal selama-lamanya.

Haleluya………….


Penulis : Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar