Apakah
anda sudah beriman? Pertanyaan yang mungkin susah dijawab oleh orang-orang
Kristen. Dalam kitab Ibrani 11:1, iman
adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat. Sungguh tidak masuk akal bukan? Dengan iman,
kita harus percaya terhadap suatu hal yang belum kita lihat. Secara manusia itu
sangat sulit untuk dilakukan, tetapi dengan iman itu menjadi hal yang harus
terjadi. Sama seperti Thomas yang baru percaya ketika Yesus sudah menunjukkan
bekas paku di tangan dan kakiNya (Yohanes 20:25). Itulah manusia, melihat baru percaya sedangkan iman menuntut kita
mempercayai hal-hal yang tidak kita lihat. Sehingga Tuhan Yesus berkata, “berbahagialah
mereka yang tidak melihat namun percaya.” (Yohanes 20:29). Itulah iman, percaya walaupun belum melihat. Dunia tidak akan bisa
mengerti iman, karena dunia pasti
akan menganggap orang yang beriman sebagai orang yang gila.
Iman
menjadikan manusia dapat melihat karya-karya Tuhan yang ajaib dan di luar nalar
manusia. Iman membuat segala sesuatu menjadi mungkin bagi kita dan tidak ada
yang mustahil untuk dilakukan (Matius 17:20). Kita tidak perlu iman yang besar, hanya dengan memiliki iman
sebesar biji sesawi saja kita bisa melakukan hal-hal yang luar biasa. Lalu bagaimana kita bisa memperoleh
iman tersebut? Dalam kitab Roma 10:17 dikatakan
bahwa iman timbul dari pendengaran oleh Firman Kristus. Jadi untuk menumbuhkan
iman, kita harus mendengarkan Firman Tuhan. Pendengaran Firman Tuhan hanya
dapat kita peroleh ketika kita sedang mendengarkan kotbah. Bagaimana kita bisa
memiliki iman, kalau kita malas untuk beribadah? Bagaimana kita bisa beriman,
ketika Firman disampaikan kita sedang tidur atau berbicara dengan teman? Untuk itu
Tuhan Yesus berkata “perhatikan caramu mendengar” (Lukas 8:18). Karena mendengar itu sangat penting dalam
membangkitkan iman kita kepada Tuhan Yesus. Jangan pernah anggap sepele dengan
pendengaran akan Firman Tuhan. Karena ketika kita tidak mendengar dengan baik
maka berkat yang seharusnya ada pada kita akan Tuhan ambil. Tetapi tidak cukup
sampai di situ saja. Mendengarkan Firman
Tuhan adalah awal untuk membangkitkan iman tetapi untuk menumbuhkan iman kita
harus mau melakukan Firman itu. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:26). Sehingga menjadi
pelaku-pelaku Firman adalah harga yang harus dibayar untuk mendapatkan iman. Sama
seperti halnya Petrus yang beriman bahwa Yesuslah yang memanggilnya sehingga ia
bertindak melangkahkan kakinya di atas air (Matius 14:29). Hal tersebut ia lakukan sebagai pembuktian bahwa
Petrus memiliki iman yang hidup.
Akhir
kata, saya mengajak kita semua untuk suka mendengar Firman Tuhan dan melakukan
Firman itu dalam setiap detik kehidupan kita. Sehingga kita bisa menjadi salah
satu orang yang akan tercatat namanya dalam daftar orang-orang yang beriman
kepada Tuhan. Bukan hanya itu, kita juga akan mengadakan banyak mukjijat demi
kemuliaan nama Tuhan Yesus.
Haleluya………..
Penulis
: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar