Syalom…..!
Saya telah membahas tentang tabernakel yaitu tempat
kediaman Allah yang Maha Tinggi. Pembahasan tersebut belum selesai karena masih
banyak lagi bagian dari tabernakel yang belum saya jabarkan. Bagian tabernakel
yang telah saya bahas yaitu bagian pintu gerbang. Berarti sekarang adalah
bagian mezbah korban bakaran. Setelah kita menerima Yesus sebagai
Tuhan dan juruselamat pribadi kita yang digambarkan dengan pintu gerbang, maka
langkah selanjutnya adalah kita harus mempersembahkan korban kepada Tuhan Allah
melalui mezbah korban bakaran. Mezbah korban bakaran berarti pengampunan dosa.
Ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat pribadi, kita harus
mengakui semua dosa dan kesalahan kita di masa lalu kepada Tuhan. Karena hanya
darah Yesus saja yang dapat menghapus dosa dan pelanggaran kita (Yohanes 1:29).
Dalam kitab perjanjian lama, ketika orang Israel berdosa
kepada Allah maka ia harus mempersembahkan korban penghapus dosa dalam mezbah
korban bakaran (Imamat 6:25). Maka untuk
menghapus dosa-dosa, kita juga harus mempersembahkan korban bakaran kepada
Allah. Dalam hal ini adalah korban Yesus di kayu salib karena hanya itulah
korban yang berkenan kepada Allah (Ibrani13:12). Jadi, ketika kita telah menyatakan untuk bertobat, maka kita harus
berani mengakui dosa kepada Allah dan memohon ampun supaya darah Kristus yang
tercurah di kayu salib menjadi penebusan dosa kita (1 Petrus 1:19).
Ketika kita telah mempersembahkan hidup kita di atas
mezbah Tuhan maka api yang dari Tuhan akan membakar habis seluruh dosa dan
pelanggaran kita sehingga kita menjadi suci dan berkenan di hadapan Tuhan (Imamat 9:24). Jadi, mezbah korban
bakaran berbicara tentang pengakuan dosa-dosa kita kepada Tuhan supaya kita
mendapat ampunan dari Allah yang Maha Pengampun (1 Yohanes 1:9).
Bagian selanjutnya adalah bejana pembasuhan. Apa makna
bejana pembasuhan dalam hidup kita? Dalam kitab Keluaran 30:20, setelah Harun mempersembahkan korban bakaran maka
mereka harus membasuh tangan dan kaki mereka dalam bejana pembasuhan agar
mereka tidak mati. Maknanya dalam kehidupan kita sekarang adalah ketika kita
telah mengakui dosa dan pelanggaran kita kepada Tuhan maka kita harus menerima
baptisan air supaya noda dan bekas pelanggaran kita benar-benar telah hilang
dan kita berkomitmen untuk meninggalkan perbuatan kita yang lama dan sia-sia
agar pertobatan kita tidak mati. Sama seperti yang Yesus lakukan, sebelum Dia
melaksanakan pekerjaan pelayananNya dari Bapa Surgawi maka Yesus mendatangi
Yohanes untuk dibaptis di sungai Yordan (Markus1:9). Ini menjadi teladan bagi kita supaya setiap orang yang ingin melayani
Tuhan haruslah menerima baptisan air terlebih dahulu. Jadi, bagi sobat muda
yang belum dibaptis maka haruslah segera menerima baptisan air supaya semua
pelayanan yang kita lakukan tidak sia-sia di hadapan Tuhan. Karena Allah adalah
suci, maka setiap orang yang ingin melayani Dia haruslah disucikan dan
dikuduskan terlebih dahulu. Tidak ada alasan bagi kita yang mau mengikuti Tuhan
untuk tidak menerima baptisan air dalam hidup keKristenan kita. Ada di beberapa
gereja yang membaptis anak-anak kecil. Itu salah, karena teladan kita adalah
Tuhan Yesus Kristus maka janganlah kita menambah-nambahi kebenaran Firman
Tuhan. Yesus ketika kecil tidak dibaptis melainkan hanya diserahkan kepada
Tuhan (Lukas 2:22). Lalu kenapa kita
membaptis anak-anak? Sedangkan Yesus saja dibaptis setelah ia berumur 30 tahun.
Artinya setelah Yesus dewasa bukan ketika Yesus anak-anak. Ini juga
menggambarkan kedewasaan rohani seseorang sebelum menerima baptisan air. Jangan
asal menerima baptisan air, sebelum kita benar-benar dewasa secara rohani. Itulah
alasannya hanya gereja Tuhan (hidup kita) yang dewasa dan sempurna dinyatakan
layak masuk ke dalam kerajaan Surga kekal selama-lamanya.
Bersambung………………
Penulis:
Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar