Multicursor - Working In Background

Welcome

--- Haleluya --- --- Welcome --- --- Huanyíng --- --- Selamat Datang di Blog-nya Pemuda-pemudi dan Remaja Gereja Pentakosta Mandala Medan ---

Rabu, 23 April 2014

TABERNAKEL (2)

Syalom…..!
Saya telah membahas tentang tabernakel yaitu tempat kediaman Allah yang Maha Tinggi. Pembahasan tersebut belum selesai karena masih banyak lagi bagian dari tabernakel yang belum saya jabarkan. Bagian tabernakel yang telah saya bahas yaitu bagian pintu gerbang. Berarti sekarang adalah bagian mezbah korban bakaran. Setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi kita yang digambarkan dengan pintu gerbang, maka langkah selanjutnya adalah kita harus mempersembahkan korban kepada Tuhan Allah melalui mezbah korban bakaran. Mezbah korban bakaran berarti pengampunan dosa. Ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat pribadi, kita harus mengakui semua dosa dan kesalahan kita di masa lalu kepada Tuhan. Karena hanya darah Yesus saja yang dapat menghapus dosa dan pelanggaran kita (Yohanes 1:29).

Dalam kitab perjanjian lama, ketika orang Israel berdosa kepada Allah maka ia harus mempersembahkan korban penghapus dosa dalam mezbah korban bakaran (Imamat 6:25). Maka untuk menghapus dosa-dosa, kita juga harus mempersembahkan korban bakaran kepada Allah. Dalam hal ini adalah korban Yesus di kayu salib karena hanya itulah korban yang berkenan kepada Allah (Ibrani13:12). Jadi, ketika kita telah menyatakan untuk bertobat, maka kita harus berani mengakui dosa kepada Allah dan memohon ampun supaya darah Kristus yang tercurah di kayu salib menjadi penebusan dosa kita (1 Petrus 1:19).

Ketika kita telah mempersembahkan hidup kita di atas mezbah Tuhan maka api yang dari Tuhan akan membakar habis seluruh dosa dan pelanggaran kita sehingga kita menjadi suci dan berkenan di hadapan Tuhan (Imamat 9:24). Jadi, mezbah korban bakaran berbicara tentang pengakuan dosa-dosa kita kepada Tuhan supaya kita mendapat ampunan dari Allah yang Maha Pengampun (1 Yohanes 1:9).

Bagian selanjutnya adalah bejana pembasuhan. Apa makna bejana pembasuhan dalam hidup kita? Dalam kitab Keluaran 30:20, setelah Harun mempersembahkan korban bakaran maka mereka harus membasuh tangan dan kaki mereka dalam bejana pembasuhan agar mereka tidak mati. Maknanya dalam kehidupan kita sekarang adalah ketika kita telah mengakui dosa dan pelanggaran kita kepada Tuhan maka kita harus menerima baptisan air supaya noda dan bekas pelanggaran kita benar-benar telah hilang dan kita berkomitmen untuk meninggalkan perbuatan kita yang lama dan sia-sia agar pertobatan kita tidak mati. Sama seperti yang Yesus lakukan, sebelum Dia melaksanakan pekerjaan pelayananNya dari Bapa Surgawi maka Yesus mendatangi Yohanes untuk dibaptis di sungai Yordan (Markus1:9). Ini menjadi teladan bagi kita supaya setiap orang yang ingin melayani Tuhan haruslah menerima baptisan air terlebih dahulu. Jadi, bagi sobat muda yang belum dibaptis maka haruslah segera menerima baptisan air supaya semua pelayanan yang kita lakukan tidak sia-sia di hadapan Tuhan. Karena Allah adalah suci, maka setiap orang yang ingin melayani Dia haruslah disucikan dan dikuduskan terlebih dahulu. Tidak ada alasan bagi kita yang mau mengikuti Tuhan untuk tidak menerima baptisan air dalam hidup keKristenan kita. Ada di beberapa gereja yang membaptis anak-anak kecil. Itu salah, karena teladan kita adalah Tuhan Yesus Kristus maka janganlah kita menambah-nambahi kebenaran Firman Tuhan. Yesus ketika kecil tidak dibaptis melainkan hanya diserahkan kepada Tuhan (Lukas 2:22). Lalu kenapa kita membaptis anak-anak? Sedangkan Yesus saja dibaptis setelah ia berumur 30 tahun. Artinya setelah Yesus dewasa bukan ketika Yesus anak-anak. Ini juga menggambarkan kedewasaan rohani seseorang sebelum menerima baptisan air. Jangan asal menerima baptisan air, sebelum kita benar-benar dewasa secara rohani. Itulah alasannya hanya gereja Tuhan (hidup kita) yang dewasa dan sempurna dinyatakan layak masuk ke dalam kerajaan Surga kekal selama-lamanya.

Bersambung………………


Penulis: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar