Multicursor - Working In Background

Welcome

--- Haleluya --- --- Welcome --- --- Huanyíng --- --- Selamat Datang di Blog-nya Pemuda-pemudi dan Remaja Gereja Pentakosta Mandala Medan ---

Senin, 23 Desember 2013

ARTI NATAL

Di bulan Desember ini kita sebagai umat Kristen pasti sudah banyak mengikuti perayaan natal. Mungkin timbul pertanyaan dari dalam hati kita, kenapa natal yang ini penuh hikmat sedangkan natal yang kemarin penuh kekacauan padahal panitianya terdiri dari orang-orang yang hebat secara organisasi?

Saudara dan saudariku, tidak selamanya kepanitiaan yang terdiri dari orang-orang yang hebat secara pangkat dan jabatan di dunia ini bisa menghasilkan sebuah perayaan yang berkesan. Mereka bisa saja hebat secara pangkat dan jabatan, tapi selidiki dulu hati mereka apakah bisa merendahkan diri di hadapan Tuhan Yesus. Pengalaman saya dalam menjadi kepanitiaan natal, banyak panitia yang terdiri dari orang-orang yang hebat secara dunia mengandalkan kekuatan dan kemampuan mereka sendiri. Mereka terlalu egois karena merasa lebih mampu daripada yang lain. Ada kesombongan dalam diri mereka masing-masing sehingga tidak ada kerjasama yang baik antara panitia. Seorang ketua yang merasa lebih hebat dalam pengalaman dan pendidikan tidak mau mendengarkan dan melakukan saran dari anggotanya yang lebih muda darinya dalam hal apapun. Sehingga anggota yang merasa disepelekan tersebut tidak mau melakukan arahan ketuanya. Inilah sebagian alasan kenapa beberapa acara natal terkesan kacau.

Natal adalah sebuah perayaan untuk memperingati kelahiran Tuhan Yesus dalam penuh kesederhanaan. Sangat mustahil kita bisa membuat sebuah perayaan natal yang sukses apabila hati setiap panitianya dipenuhi dengan kesombongan, kedengkian, kebencian dan hal-hal lain yang bertentangan dengan firman Tuhan. Karena Tuhan sendiri menentang akan hal itu (Yakobus 4:6). Tuhan lebih menyenangi orang-orang muda yang belum memiliki pengalaman tetapi mau dibimbing dan diarahkan oleh Roh Kudus daripada orang-orang yang dewasa yang kaya pengalaman tetapi mengandalkan kekuatan dan hikmatnya sendiri. Karena Tuhan sendiri berkata bahwa Ia akan mengangkat orang-orang yang lemah untuk mempermalukan orang-orang yang kuat (1 Korintus 1:27).

Tidak ada gunanya kita menyombongkan diri di hadapan Tuhan. Dengan cara tidak peduli akan hal-hal yang bersifat kerohanian dan sosial kita dikatakan sombong kepada Tuhan. Karena Tuhan berkata, apa yang kita lakukan kepada manusia sama saja kita melakukan kepada Tuhan (Matius 25:40). Kepada manusia yang kita lihat saja, kita sudah tidak peduli apalagi kepada Tuhan yang tidak kita lihat? Marilah kita saling menolong, saling membantu dalam pelayanan kita kepada Tuhan Yesus. Janganlah kita menganggap seorang yang lain lebih rendah daripada kita karena kita semua sama derajatnya di hadapan Tuhan. Itulah arti natal yang sebenarnya. Kita harus bisa membuang keegoisan dalam diri kita, dan mau merendahkan diri kita di hadapan Tuhan sama seperti Tuhan Yesus yang maha sempurna rela hadir di sebuah tempat yang sangat hina yaitu sebuah kandang domba.

Dengan tulisan ini, saya mengajak kalian semua saudara dan saudariku yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus untuk berbuat baik dan lakukan Firman Tuhan. Kita telah lunas dibayar oleh darah Tuhan Yesus sehingga kita layak untuk melayani Dia yang adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Sembah dan puji Dia serta tinggalkan iri hati, kesombongan karena itu semua tidak ada gunanya dalam pelayanan kita. Kalau kita masih menyimpan dendam dan kebencian kepada saudara kita berarti kita belum mengerti apa arti natal yang sesungguhnya.

Selamat hari Natal, Tuhan Yesus memberkati.
Haleluya…………..


Penulis: Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar