Damai
sejahtera dari Tuhan Yesus menyertai kita selama-lamanya.
Sudah
lama saya tidak menggerakkan jari-jari tangan saya untuk membuat sebuah
renungan bagi kita. Kiranya Roh Kudus saja yang memberikan hikmat bagi saya
untuk memberikan perenungan bagi kita berdasarkan Alkitab.
Kaum
muda adalah kaum yang selalu mengagungkan PERSAHABATAN.
Bahkan banyak orang muda sekarang lebih mendengarkan perkataan
teman-temannya daripada perkataan orang tua mereka. Persahabatan seperti apa
yang Tuhan inginkan dalam kehidupan masa muda kita?
Kaum
muda pada hari-hari terakhir ini terjerumus dalam pergaulan yang salah. Berteman
dengan orang-orang yang hidupnya bertentangan dengan Firman Tuhan menjadi
sebuah kebanggaan tersendiri bagi mereka. Padahal tanpa mereka sadari pergaulan
yang salah itu dapat menghancurkan hidup masa muda mereka. Memang sejak awal,
manusia tidak bisa hidup sendiri. Jadi, kita dituntut untuk memiliki sahabat
dalam hidup ini. Tapi, itu tidak menjadi sebuah alasan bagi kita untuk
bersahabat dengan siapa saja. Sahabat itu adalah orang yang dekat dengan kita. Kita
bisa menjalin hubungan dengan siapa saja karena sebagai anak-anak Tuhan kita
harus bisa menjadi garam dan terang bagi mereka. Khusus dalam menjalin
persahabatan, kita tidak bisa sembarangan.
Alkitab
telah mengatur persahabatan anak-anak Tuhan. Dalam kitab Amsal 17:17 dikatakan bahwa seorang sahabat adalah
orang yang selalu ada setiap saat dalam hidup kita. Itulah sahabat sejati. Bukan
hanya saat kita bersuka tetapi yang lebih penting lagi di saat kita berduka. Apakah
kamu sudah menemukan sahabat seperti itu? Kalau orang yang kamu anggap sebagai
sahabat hanya mau mendekat padamu pada waktu kamu senang tapi di saat kamu
dalam kesedihan dia tidak peduli padamu sebaiknya kamu mulai mengatur jarak
dengannya.
Kitab
Amsal 18:24 mengajarkan kita untuk pandai-pandai memilih sahabat. Kadang kita
menganggap seseorang itu sebagai sahabat yang terbaik padahal ia selalu
menjelekkan kita di belakang kita. Raja Salomo mengingatkan kita untuk memilih
seorang sahabat yang jauh lebih baik dari saudara kandung kita sendiri. Itulah sahabat
sejati. Sungguh senang sekali apabila kita bisa mendapatkan sahabat seperti
itu. Sahabat yang rela melakukan apapun demi kebahagiaan kita.
Sahabat
yang baik adalah sahabat yang tidak mementingkan dirinya sendiri tetapi juga
mementingkan kepentingan sahabatnya (Filipi 2:3-4). Sungguh bahagia apabila
kita memiliki sahabat seperti itu. Sahabat yang selalu memperhatikan kita,
sahabat yang bisa menjadi pelipur lara kita, sahabat yang selalu ada dalam
kehidupan kita. Kita juga harus bisa menjadi sahabat yang terbaik bagi orang
lain. Sosok sahabat sejati dapat kita dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus. Dalam Yohanes 15:13 dijelaskan sosok seorang sahabat sejati. Sosok tersebut hanya kita temukan
dalam pribadi Tuhan Yesus yaitu orang yang rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan
sahabat-sahabatNya.
Apakah
kamu mau menjadi sahabat Tuhan Yesus? Kalau mau, syaratnya sangat mudah. Tuhan hanya
ingin kita melakukan segala sesuatu yang Tuhan perintahkan dalam hidup kita
maka kita akan menjadi sahabat Tuhan (Yohanes 15:14). Sungguh indah jika kita bisa menjadi
sahabatnya Tuhan Yesus. Kita tidak akan pernah bersedih karena Tuhan Yesus yang
akan mengubahkan kesedihan kita menjadi kebahagiaan.
Mari
kita berlomba untuk menjadi sahabatnya Tuhan Yesus karena ada janji kehidupan
kekal yang Tuhan Yesus janjikan bagi hidup masa muda kita.
Penulis:
Lisfer Wandi Simangunsong, S.Pd (Ketua PMGPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar